BPSIP Jambi Ikuti Workshop Manajemen Pendampingan Brigade Pangan
JAKARTA SELATAN - BPSIP Jambi turut serta dalam Workshop Manajemen Pendampingan Brigade Pangan yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada 19-21 November 2024. Workshop ini dihadiri oleh 520 peserta, termasuk 400 pendamping Brigade Pangan yang merupakan ASN baru dan penyuluh pertanian Kementerian Pertanian, 50 widyaiswara, serta 70 undangan eksternal termasuk TNI. Kepala BPPSDMP, Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP, dalam laporan pembukaannya menjelaskan bahwa Brigade Pangan merupakan kelembagaan usaha pertanian milenial yang bertujuan mengelola usahatani secara terstruktur untuk mewujudkan swasembada pangan. Hingga saat ini, telah terbentuk 1.502 Brigade Pangan di 12 provinsi dengan realisasi mencapai 75% dari target.
Workshop ini bertujuan memberikan materi kepada para pendamping yang akan membimbing 5 Brigade Pangan, masing-masing mengelola 200 hektar lahan, sehingga satu pendamping bertanggung jawab atas 1.000 hektar. Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP, turut hadir untuk memberikan arahan dan menyematkan atribut berupa rompi kepada pendamping. Dalam arahannya, Mentan menekankan tiga hal utama yang harus dipastikan oleh pendamping di lapangan: pencapaian indeks pertanaman (IP) 300 atau tanam tiga kali setahun, produksi sebesar 5-6 ton per hektar, dan pendapatan anggota Brigade Pangan minimal Rp10 juta per bulan.
Mentan juga memberikan motivasi kepada para pendamping untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung swasembada pangan. Ia menekankan pentingnya integritas, dedikasi, dan mindset yang kuat untuk mencapai target. "Anda adalah agen perubahan Indonesia. Jangan ragu pada diri Anda, karena Indonesia emas bisa lebih cepat direbut jika 52% milenial bergerak," tegasnya. Dalam tahap awal, pemerintah memberikan dukungan berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) secara gratis untuk memaksimalkan produktivitas Brigade Pangan.
Lebih lanjut, Mentan mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik di lapangan, terutama antara pengelola dan pemilik tanah, agar tidak terjadi konflik. Ia juga menekankan agar para pendamping berkomitmen penuh untuk memastikan keberhasilan program ini. Workshop ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional dan mendorong kontribusi besar generasi milenial dalam sektor pertanian.